7
Allah mengurangi jumlah pasukan Gideon menjadi tiga ratus orang
Suatu hari, Gideon (yang dijuluki Yerubaal) beserta pasukannya bangun pagi-pagi lalu berkemah di dekat mata air Harod. Perkemahan orang Midian ada di sebelah utara mereka, di lembah dekat bukit More. TUHAN berkata kepada Gideon, “Prajuritmu terlalu banyak. Jika Aku membuat kalian menang atas pasukan Midian, orang Israel akan menyombongkan diri dengan mengaku, ‘Kita menang karena kekuatan kita sendiri.’ Karena itu umumkanlah, ‘Siapa saja yang merasa takut silakan pergi dari gunung Gilead* gunung Gilead Gunung Gilead yang dimaksud terletak di sebelah barat sungai Yordan, bukan di daerah Gilead di sebelah timur sungai Yordan. Menurut beberapa penafsir, gunung Gilead kemudian disebut gunung Gilboa dalam PL (1Sam. 28:4; 2Taw. 10:1). ini dan pulang.’ ” Maka 22.000 orang pulang, dan tersisa 10.000 orang di sana.
TUHAN berkata lagi kepada Gideon, “Jumlah mereka masih terlalu banyak. Bawalah mereka turun ke sungai dan Aku akan memilah mereka di sana. Kalau Aku berkata, ‘Orang ini akan pergi bersamamu,’ pilihlah dia untuk pergi. Kalau Aku katakan, ‘Orang ini tidak akan pergi bersamamu,’ jangan pilih dia.” Maka Gideon membawa para prajurit ke tepi sungai. Lalu kata TUHAN kepadanya, “Pisahkanlah orang yang mencedok dan mencucup air dengan tangannya seperti anjing minum, dari orang yang berlutut dan minum langsung dari permukaan sungai.” Ada sekitar tiga ratus orang yang menghirup air dengan tangan mereka, selebihnya berlutut dan minum langsung dari permukaan air.
TUHAN berkata kepada Gideon, “Dengan tiga ratus orang yang menghirup air dari tangannya itu, Aku akan membuat kamu menang atas Midian, dan Aku akan menyelamatkan kalian semua. Suruhlah orang yang lainnya pulang ke rumah masing-masing.” Maka Gideon menyuruh prajurit Israel yang lebih dari 300 tadi untuk pulang. Ketiga ratus prajurit itu mengambil bekal dan terompet dari orang-orang yang pulang. Pada waktu itu perkemahan bangsa Midian ada di lembah di bawah Gideon dan pasukannya.
Gideon memata-matai perkemahan Midian
Malam itu TUHAN berkata kepada Gideon, “Bangunlah! Seranglah perkemahan itu, karena Aku sudah menyerahkannya kepadamu. 10 Tetapi kalau kamu takut untuk menyerang, pergi mengintip ke bawah di perkemahan itu bersama Pura, pelayanmu. 11 Setelah mendengar pembicaraan mereka, kamu akan menjadi berani untuk menyerang perkemahan itu.”
Maka Gideon bersama Pura menyusup ke pinggir perkemahan musuh. 12 Orang Midian, Amalek, dan beberapa kelompok bangsa dari timur memenuhi lembah itu seperti gerombolan belalang. Unta-unta mereka tidak terhitung, banyak sekali seperti pasir di tepi laut. 13 Saat Gideon tiba, dia mendengar seorang prajurit sedang menceritakan mimpinya kepada temannya. Kata orang itu, “Aku bermimpi melihat sebongkah roti jelai terguling-guling turun ke perkemahan Midian. Roti itu menghantam sebuah kemah, lalu kemah itu roboh dan terguling.”
14 Jawab temannya, “Itu pasti pertanda kita akan dikalahkan oleh Gideon anak Yoas, orang Israel itu. Allah sudah menyerahkan Midian dan seluruh perkemahan ini ke dalam tangannya.”
Pasukan Gideon mengalahkan Midian dengan terompet dan kendi
15 Ketika Gideon mendengar cerita mimpi itu beserta artinya, dia pun bersujud memuji TUHAN. Lalu dia kembali ke perkemahan Israel dan berseru, “Bangkitlah, karena TUHAN sudah menyerahkan pasukan Midian ke tangan kita!” 16 Dia membagi ketiga ratus prajuritnya menjadi tiga kelompok, kemudian memberi mereka masing-masing terompet dan kendi kosong dengan obor di dalamnya.
17 Kata Gideon kepada mereka, “Perhatikan saya dan ikuti apa yang saya lakukan. Waktu saya sampai ke pinggir perkemahan, kalian harus melakukan apa yang saya lakukan! 18 Nanti ketika saya dan semua yang bersama saya meniup terompet, kalian juga harus meniup terompet di sekeliling perkemahan. Berteriaklah, ‘Untuk TUHAN dan untuk Gideon!’ ”
19 Gideon membawa seratus orang ke tepi perkemahan pada saat tentara Midian baru saja ganti giliran jaga malam yang kedua. Gideon dan orang-orangnya meniup terompet dan memecahkan kendi yang mereka bawa. 20 Maka ketiga kelompok pasukan itu meniup terompet dan memecahkan kendi. Mereka memegang obor di tangan kiri dan terompet di tangan kanan. Lalu mereka berteriak, “Berperanglah untuk TUHAN dan Gideon. Serang!”
21 Mereka hanya berdiri di posisi masing-masing di sekeliling perkemahan, sementara seluruh pasukan musuh panik dan melarikan diri sambil berteriak-teriak. 22 Saat ketiga ratus orang itu meniup terompet, TUHAN menyebabkan seluruh tentara musuh di perkemahan saling menyerang rekannya sendiri. Pasukan itu melarikan diri sampai Bet Sita ke arah Zerera, dan sampai perbatasan Abel Mehola di dekat Tabat. 23 Lalu Gideon memanggil orang-orang Israel dari suku Naftali, Asyer, dan seluruh Manasye. Mereka bergabung untuk mengejar bangsa Midian dan sekutunya.
Suku Efraim turut mengejar bangsa Midian
24 Gideon juga mengirim pesan ke seluruh pegunungan Efraim. Katanya, “Seranglah bangsa Midian dan rebutlah tempat-tempat penyeberangan mereka di sungai Yordan sampai ke Bet Bara.” Maka semua orang Efraim dikerahkan. Mereka merebut tempat-tempat penyeberangan di sungai Yordan sampai ke Bet Bara. 25 Mereka juga menangkap dua jenderal bangsa Midian, yang dijuluki Gagak dan Serigala. Gagak dan Serigala Secara harfiah: Oreb dan Zeeb. Kedua nama itu merujuk kepada binatang yang buas yang suka menyerang, yang bisa ditafsirkan sebagai julukan militer. Mereka membunuh Gagak di sebuah batu besar, dan Serigala dibunuh di dekat tempat pemerasan anggur. Tempat-tempat itu kemudian diberi nama Batu Gagak dan Pemerasan Anggur Serigala. Beberapa prajurit Efraim memberikan kepala dua orang itu kepada Gideon ketika sudah berada di sebelah timur sungai Yordan, sedangkan yang lain terus mengejar bangsa Midian.

*7:3 gunung Gilead Gunung Gilead yang dimaksud terletak di sebelah barat sungai Yordan, bukan di daerah Gilead di sebelah timur sungai Yordan. Menurut beberapa penafsir, gunung Gilead kemudian disebut gunung Gilboa dalam PL (1Sam. 28:4; 2Taw. 10:1).

7:25 Gagak dan Serigala Secara harfiah: Oreb dan Zeeb. Kedua nama itu merujuk kepada binatang yang buas yang suka menyerang, yang bisa ditafsirkan sebagai julukan militer.