4
Nasihat untuk tetap taat kepada TUHAN
Selanjutnya Musa mengajarkan, “Hai umat Israel, taatilah semua ketentuan dan peraturan yang saya ajarkan kepada kalian sekarang, supaya TUHAN Allah nenek moyang kita mengizinkan kalian panjang umur sehingga kalian dapat menduduki negeri yang sebentar lagi Dia serahkan menjadi milik kalian. Janganlah menambahkan apa yang saya perintahkan, dan jangan menguranginya juga. Patuhilah semuanya, karena yang saya sampaikan kepada kalian ini adalah perintah-perintah TUHAN Allah kita.
“Kalian sudah menyaksikan dengan matamu sendiri apa yang dilakukan TUHAN di gunung Peor. Setiap orang dari antara kita yang menyembah dewa Baal dibinasakan oleh Dia! Tetapi kalian yang tetap setia kepada TUHAN masih hidup sampai hari ini.
“Perhatikanlah, saya menegaskan kembali ketentuan dan peraturan yang TUHAN perintahkan untuk saya sampaikan kepada kalian, supaya kalian menaati semua itu di negeri yang akan kalian masuki dan duduki. Taatilah semuanya itu dengan sungguh-sungguh, sebab dengan demikian kalian akan menjadi bijaksana dan berpengertian di mata bangsa-bangsa lain. Ketika mereka mendengar semua ketetapan ini, mereka akan takjub dan berkata, ‘Betapa bijaksana dan berpengertian bangsa yang besar ini!’ Sebab tidak ada bangsa lain, sebesar apa pun bangsa itu, yang dewanya bisa menjawab doa mereka pada waktu mereka membutuhkan pertolongan, sebagaimana TUHAN Allah kita selalu menjawab doa kita setiap kali kita meminta pertolongan. Dan tidak ada bangsa lain, sebesar apa pun bangsa itu, yang memiliki ketentuan dan peraturan yang adil seperti seluruh hukum yang saya ajarkan kepada kalian hari ini.
“Yang penting, kamu*kamu Dalam bahasa Ibrani Musa sering berbicara kepada bangsa Israel seperti seorang laki-laki dewasa. Nampaknya Musa menganggap bangsa Israel sebagai anak laki-lakinya sendiri. TSI menerjemahkan kata ganti orang kedua tunggal tersebut dengan ‘kamu’ atau ‘kalian’ sesuai dengan konteks. semua harus menjaga diri sendiri untuk tidak melupakan apa yang sudah kamu saksikan di masa lalu. Simpanlah semua pengalaman itu dengan baik dalam hatimu, dan ceritakanlah berulang-ulang kepada anak cucumu. 10 Ceritakanlah kepada mereka tentang hari ketika kaliankalian Pada waktu Musa menceritakan hal ini, hanya Yosua dan Kaleb yang tersisa dari antara kaum laki-laki dewasa pada masa peristiwa di gunung Sinai (Ul. 1:34-36, 2:14-15). Selebihnya, pendengar Musa di zaman Ulangan ini adalah orang-orang yang belum dewasa ketika peristiwa gunung Sinai terjadi, dan kemungkinan kaum perempuan dari generasi pertama juga banyak yang masih hidup. berdiri di hadapan TUHAN Allah kita di gunung Sinai. Waktu itu, TUHAN berkata kepada saya, ‘Kumpulkanlah seluruh umat ini untuk mendengarkan perintah-perintah-Ku. Dengan demikian, mereka akan belajar takut dan hormat kepada-Ku sepanjang hidup, dan mereka akan mengajar anak-anak mereka untuk takut dan hormat kepada-Ku juga.’ 11 Lalu kalian mendekat dan berdiri di kaki gunung itu, yang sedang diliputi oleh api yang menyala sampai ke langit. Asapnya tebal seperti awan hitam. 12 TUHAN berbicara kepada kita dari tengah-tengah api itu. Kalian hanya bisa mendengar suara-Nya, tetapi tidak melihat wujud-Nya. 13 Dia menyampaikan kepada kita syarat-syarat yang harus kita lakukan supaya perjanjian yang sudah Dia buat dengan kita tetap terjaga. Syarat-syarat itu adalah Sepuluh Perintah, yang Dia tulis pada dua lempengan batu. 14 Waktu itu, TUHAN menyuruh saya mengajarkan kepada kalian ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan untuk kalian lakukan di negeri yang akan kalian masuki dan duduki itu.”
Jangan menyembah dewa
15 Musa melanjutkan nasihatnya, “Ingatlah baik-baik! Ketika TUHAN berbicara kepada kita dari dalam api di gunung Sinai,Kel. 3:1 CK kita tidak melihat wujud-Nya. 16 Jadi, janganlah kalian berdosa dengan membuat patung berhala untuk disembah. Pembuatan berhala dilarang dalam bentuk apa pun,
baik dalam bentuk laki-laki maupun perempuan,
17 atau dalam bentuk binatang yang hidup di darat,
burung yang terbang di udara,
18 binatang yang merayap di tanah,
ataupun ikan yang ada di dalam air.ikan … dalam air Terjemahan harfiahnya adalah, ‘ikan yang ada di air di bawah bumi’. Ini bisa ditafsirkan sesuai pemahaman umum pada zaman penulis, yakni bahwa bumi adalah kumpulan tanah yang terletak di atas suatu lautan besar. Jadi, ada kemungkinan bahwa maksud Musa adalah ikan di lautan besar di bawah bumi. Atau artinya bisa juga lebih umum seperti diterjemahkan dalam teks TSI.
19 Juga janganlah kalian tergoda untuk menyembah matahari, bulan, dan bintang-bintang di langit. TUHAN Allah kita sudah membiarkan semua bangsa lain menyembah benda-benda itu,Kis. 17:30 tetapi kalian tidak boleh melakukannya! 20 Ingatlah selalu bahwa TUHAN sudah mengambil dan membawa kita keluar dari Mesir, negeri di mana kita menderita seakan dipanggang dalam panasnya tungku api. Dan menjadikan kita sebagai bangsa milik-Nya yang terikat kepada Dia selamanya, seperti keadaan kita sekarang ini.
21 “Tetapi TUHAN Allah kita sudah marah kepada saya karena kalian, dan Dia memutuskan bahwa saya tidak akan diizinkan menyeberangi sungai Yordan untuk memasuki negeri subur yang sebentar lagi Dia serahkan kepada kalian. Dia bahkan menguatkan keputusan itu dengan sumpah. 22 Jadi, saya tidak akan menyeberangi sungai Yordan dan akan mati di sini. Namun, tidak lama lagi kalian akan menyeberangi sungai Yordan dan menduduki negeri yang subur itu.
23 “Berhati-hatilah agar kalian jangan sampai melupakan perjanjian yang sudah TUHAN Allah buat dengan kita. Jangan melanggar perintah-Nya dengan membuat patung berhala berbentuk apa pun. 24 Sebab TUHAN adalah Allah yang cemburu,Kel. 20:5 dan kemarahan-Nya bagaikan api yang membakar habis.
25 Waktu kalian sudah lama hidup di negeri Kanaan dan sudah beranak cucu, jangan ada di antara kalian yang berdosa dengan membuat patung sembahan dalam bentuk apa pun. Hal itu merupakan kejahatan besar di mata TUHAN, dan akan membangkitkan murka-Nya. 26 “Biarlah langit dan bumi hari ini menjadi saksi bahwa kalau kalian menyembah berhala, Israel akan segera dilenyapkan! Kalian tidak akan hidup lama di negeri yang kalian duduki di seberang sungai Yordan itu, karena kamu sekalian akan dihabisi. 27 TUHAN akan membinasakan sebagian besar dari kalian. Lalu sebagian kecil yang masih tersisa akan dicerai-beraikan oleh-Nya ke negeri-negeri lain. 28 Di sana, setiap orang akan menyembah dewa-dewa buatan tangan manusia dari kayu dan batu, yang tidak dapat melihat, mendengar, memakan, dan mencium. 29 Di negeri asing itu kamu akan berusaha kembali kepada TUHAN Allahmu, dan jika kamu sungguh-sungguh mencari Dia dengan segenap nafas hidupmu,§segenap nafas hidupmu Kata Ibrani yang dipakai di sini biasanya diterjemahkan ‘jiwa’. Arti kata itu cukup luas, bisa meliputi ‘nafas’, ‘kehidupan’, dan ‘emosi’. kamu akan menemukan-Nya.
30 “Pada akhirnya, ketika kamu mengalami semua kesusahan dan bencana itu, kamu akan kembali kepada TUHAN dan taat kepada-Nya. 31 TUHAN adalah Allah yang penyayang. Dia tidak akan meninggalkan atau membinasakan kamu, karena Dia tidak akan melupakan janji-Nya yang sudah Dia sahkan kepada nenek moyang kita.”
Hanya satu Allah
32 “Cobalah cari tahu apakah hal-hal yang sudah kita alami pernah terjadi dalam sejarah seluruh dunia ini! Sejak Allah menciptakan manusia pertama hingga generasi kita, tidak ada bangsa mana pun yang pernah mengalami peristiwa-peristiwa dahsyat seperti yang sudah kita alami! 33 Kita pernah mendengar suara Allah dari tengah api. Adakah bangsa lain yang pernah mendengar suara dewa mereka berbicara? Tidak ada! Dan betapa luar biasa bahwa kita tidak langsung mati sewaktu mendengar suara Allah! 34 Atau bandingkanlah berbagai perbuatan Allah dengan perbuatan dewa-dewa. Adakah dewa yang pernah berusaha membawa sebuah bangsa keluar dari negeri lain, seperti yang dilakukan TUHAN Allah kita di Mesir? Dengan mata kita sendiri, kita sudah menyaksikan bagaimana TUHAN menjatuhkan berbagai hukuman atas rakyat Mesir dengan kuasa-Nya yang besar dan menakutkan. Dia bahkan mengadakan berbagai macam keajaiban dan menyelamatkan kita dari pasukan mereka.
35 “TUHAN menunjukkan segala hal itu kepada kita supaya kalian tahu bahwa hanya ada satu Allah, yaitu TUHAN. 36 Dia membuat kalian mendengar suara-Nya dari langit untuk mendidik kalian. Di dunia ini, Dia mengizinkan kalian melihat api-Nya yang sangat besar, dan kalian mendengar perkataan-Nya dari tengah-tengah api itu. 37 Karena TUHAN mengasihi nenek moyang kita, Dia memilih keturunan mereka, yaitu kita, dan menyertai kita sampai membawa kita keluar dari Mesir dengan kuasa-Nya yang dahsyat. 38 Dia mengusir bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat daripada kita untuk membawa kita ke negeri mereka, supaya negeri itu menjadi milik kita dan warisan bagi keturunan kita, seperti sudah mulai terwujud hari ini.
39 “Ketahuilah dan yakinkan dalam hatimu masing-masing bahwa di seluruh bumi sampai tingkat surga yang tertinggi, hanya ada satu Allah, yaitu TUHAN. Tidak ada dewa mana pun yang patut disembah! 40 Jadi, taatilah seluruh hukum dan peraturan TUHAN yang saya ajarkan kepada kalian hari ini, agar kalian dan keturunanmu senantiasa hidup sejahtera, dan supaya kalian boleh tetap tinggal di negeri yang sebentar lagi TUHAN serahkan untuk menjadi milikmu sampai selama-lamanya.”
Tiga kota perlindungan di sebelah timur sungai Yordan
41 Lalu Musa menentukan tiga dari kota-kota di sebelah timur sungai Yordan untuk menjadi kota perlindungan. 42 Tujuannya, kalau seseorang tidak sengaja membunuh orang lain, bukan karena bermusuhan, dia bisa melarikan diri ke salah satu dari tiga kota tersebut. Dengan demikian, orang yang membunuh tanpa sengaja tidak akan dibunuh oleh keluarga korban sebelum kasus itu diadili.Ul. 19:1-13 43 Musa memilih tiga kota sebagai tempat pelarian terdekat bagi masing-masing suku.
Kota Bezer di padang belantara di dataran tinggi, bagi suku Ruben,
kota Ramot di Gilead, bagi suku Gad,
dan kota Golan di Basan, bagi suku Manasye.
Kata pengantar khotbah Musa yang kedua
44-46 Berikut ini adalah berbagai hukum, ketentuan, dan peraturan yang Musa ajarkan kepada umat Israel setelah mereka keluar dari Mesir dan berkemah di sebelah timur sungai Yordan, dekat kota Bet Peor. Wilayah itu sebelumnya dikuasai oleh Sihon, raja orang Amori yang memerintah dari kota Hesbon. Namun, ketika Israel sampai di sana, Musa memimpin pasukan Israel untuk memusnahkan Sihon dan rakyatnya. 47 Israel merebut negeri Sihon, juga negeri Raja Og yang memerintah dari kota Basan. Jadi, saat ini bangsa Israel sudah menduduki wilayah dua kerajaan bangsa Amori di sebelah timur sungai Yordan. 48 Daerah kedua kerajaan itu luas sekali. Perbatasannya di sebelah selatan mulai dari kota Aroer dan menyusuri tebing ngarai sungai Arnon. Perbatasannya di sebelah utara adalah gunung Siryon, yang juga disebut gunung Hermon. 49 Daerah itu juga mencakup seluruh bagian timur Lembah sungai Yordan sampai ujung selatan Laut Mati, dan ke timur sampai lereng gunung Pisga.

*4:9 kamu Dalam bahasa Ibrani Musa sering berbicara kepada bangsa Israel seperti seorang laki-laki dewasa. Nampaknya Musa menganggap bangsa Israel sebagai anak laki-lakinya sendiri. TSI menerjemahkan kata ganti orang kedua tunggal tersebut dengan ‘kamu’ atau ‘kalian’ sesuai dengan konteks.

4:10 kalian Pada waktu Musa menceritakan hal ini, hanya Yosua dan Kaleb yang tersisa dari antara kaum laki-laki dewasa pada masa peristiwa di gunung Sinai (Ul. 1:34-36, 2:14-15). Selebihnya, pendengar Musa di zaman Ulangan ini adalah orang-orang yang belum dewasa ketika peristiwa gunung Sinai terjadi, dan kemungkinan kaum perempuan dari generasi pertama juga banyak yang masih hidup.

4:15 Kel. 3:1 CK

4:18 ikan … dalam air Terjemahan harfiahnya adalah, ‘ikan yang ada di air di bawah bumi’. Ini bisa ditafsirkan sesuai pemahaman umum pada zaman penulis, yakni bahwa bumi adalah kumpulan tanah yang terletak di atas suatu lautan besar. Jadi, ada kemungkinan bahwa maksud Musa adalah ikan di lautan besar di bawah bumi. Atau artinya bisa juga lebih umum seperti diterjemahkan dalam teks TSI.

4:19 Kis. 17:30

4:24 Kel. 20:5

§4:29 segenap nafas hidupmu Kata Ibrani yang dipakai di sini biasanya diterjemahkan ‘jiwa’. Arti kata itu cukup luas, bisa meliputi ‘nafas’, ‘kehidupan’, dan ‘emosi’.

4:42 Ul. 19:1-13