3
Yesus jauh lebih besar daripada Musa
Jadi Saudara-saudari, karena Allah sudah memanggil kita untuk menjadi umat-Nya dan mendapat bagian dalam kerajaan surga, marilah kita lebih mengenal Kristus Yesus, yang sudah diutus Allah bagi kita dan yang sekarang sudah menjadi Imam Agung kita. Yesus menjalankan tugas-Nya itu dengan setia, sebagaimana Musa juga sudah melayani dengan setia dalam tugasnya sebagai pemimpin umat Israel. Namun, Yesus jauh lebih layak dihormati daripada Musa. Karena Musa ibarat pengurus dalam keluarga besar, sedangkan Yesus adalah Kepala yang membangun keluarga itu. Memang kalau ada keluarga, tentu ada juga kepala yang membangunnya. Tetapi Allahlah yang mendirikan segala sesuatu. Musa memang setia dalam pelayanannya bagi keluarga Allah, tetapi dia hanyalah pengurus, dan pelayanan Musa hanya menggambarkan berita yang akan Allah sampaikan kepada kita melalui Kristus. Tetapi Kristus sendiri adalah Anak Sulung Allah yang setia dan bertanggung jawab penuh atas keluarga-Nya. Kitalah keluarga-Nya itu, asalkan kita tetap berpegang teguh pada keyakinan dan berani bersaksi tentang pengharapan kita sampai akhir.
Cara memasuki ‘negeri tenang’ Allah
Karena itu, ingatlah yang dikatakan Roh Kudus dalam Kitab Suci,
“Hari ini, ketika kamu mendengar suara TUHAN,
janganlah keraskan hatimu seperti nenek moyangmu,
ketika mereka memberontak melawan Aku dan menguji kesabaran-Ku dalam perjalanan di padang belantara.
Empat puluh tahun lamanya mereka melihat banyak keajaiban yang Aku buat,
namun tetap saja mereka menguji kesabaran-Ku.
10 Maka sangat murkalah Aku kepada mereka semua
dan berkata, ‘Hati mereka selalu ingin menyimpang ke jalan sesat.
Mereka selalu menolak untuk taat pada perintah-perintah-Ku.’
11 Jadi, dalam murka itu Aku bersumpah,
‘Mereka tidak akan pernah memasuki negeri-Ku yang tenang.’ ”* negeri … tenang Kutipan ayat 7b-11 diambil dari Mzm. 95:7b-11 LXX. Penulis Mazmur berbicara tentang tanah perjanjian yang diberikan Allah kepada umat Israel sesuai janji-Nya kepada Abraham dan keturunannya, yaitu negeri Kanaan. Tetapi penulis Surat Ibrani menggunakan ayat ini dengan arti rohani yang akan dijelaskan secara panjang lebar di pasal 4.
 
12 Jadi, Saudara-saudari, berjaga-jagalah supaya jangan ada di antara kalian yang mempunyai hati jahat yang menolak untuk percaya, sehingga kalian berhenti menaati Allah yang hidup. 13 Kuatkanlah satu sama lain setiap hari. Firman TUHAN tadi dimulai dengan kata “Hari ini.” Maka setiap hari, selama masih bisa disebut “hari ini,” berjaga-jagalah supaya tidak seorang pun di antara kalian mengeraskan hati karena tertipu oleh dosa-dosanya sendiri. 14 Karena kita sudah mendapat bagian bersama Kristus, asalkan kita tetap berpegang pada keyakinan kita sampai akhir, sama seperti ketika kita pertama kali percaya kepada-Nya. 15 Hal itu sesuai dengan Firman TUHAN yang saya kutip di atas,
“Hari ini, ketika kamu mendengar suara-Ku,
janganlah keraskan hatimu seperti nenek moyangmu,
ketika mereka memberontak melawan Aku.” Mzm. 95:7b-8 LXX; Ibr. 3:7-8
16 Siapakah “mereka” yang mendengar suara Allah dan tetap melawan-Nya? Semua nenek moyang kita yang dipimpin Musa keluar dari Mesir! 17 Dan kepada siapakah Allah sangat marah selama empat puluh tahun? Kepada nenek moyang kita yang sudah berdosa! Karena itulah mayat mereka berserakan sepanjang jalan di padang belantara. 18 Lalu siapakah yang dimaksud Allah waktu Dia bersumpah, “Mereka tidak akan pernah memasuki negeri tenang yang sudah Aku siapkan bagi mereka”? Ya, orang-orang itu, yang menolak untuk taat kepada-Nya. 19 Jadi, jelaslah bahwa nenek moyang kita tidak diizinkan masuk ke negeri itu karena mereka tidak mau percaya kepada Allah.

*3:11 negeri … tenang Kutipan ayat 7b-11 diambil dari Mzm. 95:7b-11 LXX. Penulis Mazmur berbicara tentang tanah perjanjian yang diberikan Allah kepada umat Israel sesuai janji-Nya kepada Abraham dan keturunannya, yaitu negeri Kanaan. Tetapi penulis Surat Ibrani menggunakan ayat ini dengan arti rohani yang akan dijelaskan secara panjang lebar di pasal 4.

3:15 Mzm. 95:7b-8 LXX; Ibr. 3:7-8