3
Bersandar pada TUHAN
Anakku, janganlah melupakan ajaranku.
Simpanlah segala perintahku di dalam hatimu
agar panjang umurmu
dan tenteram hidupmu.
Hendaklah engkau senantiasa digerakkan oleh kebaikan hati dan kesetiaan.
Jadikan keduanya seperti kalung pengingat pada lehermu.
Ukirkanlah itu di dalam hatimu,
maka engkau akan dikasihi dan dihormati
di hadapan Allah maupun manusia.
 
Percayalah kepada TUHAN dengan sepenuh hatimu
dan jangan mengandalkan pemikiranmu sendiri.
Mintalah kehendak-Nya dalam setiap langkah hidupmu,
maka Dia akan menuntunmu ke jalan yang benar.
 
Janganlah berpikir bahwa dirimu sudah bijaksana.
Takutlah kepada TUHAN dan jauhilah yang jahat.
Itulah jamu yang akan membuat tubuhmu sehat dan selalu segar.
 
Pergunakanlah apa pun yang engkau miliki untuk menghormati TUHAN,
dan persembahkanlah bagian terbaik dari segala penghasilanmu.
10 Maka oleh berkat TUHAN, gudang-gudangmu tidak akan cukup besar untuk memuat semua hasil panenmu,
dan penampungan air anggurmu tidak akan cukup memuat hasil pemerasan buah anggurmu.
 
11 Anakku, janganlah menolak didikan TUHAN,
dan jangan marah bila Dia menegurmu.
12 Karena TUHAN menegur orang yang Dia kasihi,
seperti seorang ayah mendidik anak yang dikasihinya untuk memperbaiki kelakuannya.
Keluhuran Hikmat sebagai guru kehidupan
 
13 Sungguh berbahagia bila engkau menyambut Sang Hikmat menjadi guru kehidupanmu!
Darinyalah engkau akan menerima wawasan.*Hikmat … wawasan Salomo menuliskan ‘hikmat/kebijaksanaan’ bersama dengan beberapa kata pasangan, misalnya ‘wawasan’ di ayat ini, ‘pengetahuan’ di ayat 19-20, ‘kematangan berpikir’ di ayat 21, dan ‘pengertian’ di 4:5. Dalam bahasa Ibrani, struktur pasangan kata di ayat-ayat itu memberi arti bahwa semua aspek yang disebutkan adalah bagian dari kebijaksanaan.
14 Sebab hasil pengajaran Sang Hikmat lebih berharga daripada perak maupun emas murni,
15 bahkan lebih bernilai daripada batu permata.
Semua yang diinginkan manusia tak sebanding dengannya.
16 Hikmat itu membawakan bagimu umur panjang di tangan kanannya,
juga kekayaan dan kehormatan di tangan kirinya.
17 Dia akan menuntunmu
di jalan hidup yang menyenangkan dan penuh ketenangan.
18 Memiliki dia akan membuatmu panjang umur, seperti menemukan pohon kehidupan.pohon kehidupan Menurut sejumlah tafsiran, gambaran ‘pohon kehidupan’ diambil dari Kej. 3:22, karena sebagai raja Israel, tentu Salomo terdidik dalam ajaran kitab-kitab Taurat. Namun, ‘pohon kehidupan’ juga merupakan konsep kepercayaan umum di dunia Timur Tengah pada zaman kuno. Diyakini bahwa jika manusia berhasil menemukan pohon kehidupan, lalu memegang atau memakan bagian tertentu dari pohon itu, dia tidak akan mati selamanya. Jadi, ada kemungkinan bahwa Salomo bukan merujuk pada ajaran Taurat melainkan pada filosofi umum pada zamannya. Makna kiasan tersebut dalam Amsal ini bisa diartikan bahwa “Kebijaksanaan begitu berharga hingga bisa dianggap sebanding dengan hidup abadi,” atau “Carilah kebijaksanaan, karena kebahagiaan yang akan dirasakan serupa dengan menemukan pohon kehidupan.” Gambaran ‘pohon kehidupan’ juga digunakan dalam Ams. 11:30, 13:12, dan 15:4.
Bila engkau tetap berpegang padanya, engkau akan sangat diberkati.
 
19-20 Dengan hikmat itulah TUHAN menciptakan langit dan bumi.
Dengan perhitungan yang bijaksana Dia mengatur segala air dan hujan.
 
21 Jadi anakku, utamakanlah kebijaksanaan dan kematangan berpikir.
Simpanlah keduanya baik-baik di dalam dirimu.
22 Dengan begitu, engkau akan berumur panjang
dan beroleh nama baik.
23 Engkau pun akan hidup dengan aman
tanpa tersandung bahaya kesalahan.
24 Maka engkau dapat tidur lelap,
karena tiadalah resah dan gelisah.
25 Engkau tak perlu takut saat bencana tiba-tiba datang.
Orang jahat akan dihantam,
tetapi engkau tetap aman,
26 sebab engkau bersandar kepada TUHAN.
Dialah yang menjagamu dari perangkap musuhmu.
Kebijaksanaan dalam hubungan sesama manusia
 
27 Waktu sesamamu memerlukan bantuan,
janganlah berdiam diri.
Bantulah dia bila engkau mampu.
28 Apa yang dapat engkau berikan hari ini, berikanlah tanpa menunda.
Jangan katakan kepadanya, “Besok saja aku membantumu.”
 
29 Jangan sekali-kali merencanakan kejahatan terhadap orang di sekitarmu,
karena mereka merasa aman di dekatmu.
30 Jika sesamamu tidak bersalah terhadap engkau,
jangan memulai pertengkaran dengannya.
 
31 Jangan iri hati kepada orang yang mendapat harta dengan kekerasan.
Jangan meniru cara hidup mereka.
32 Sebab TUHAN membenci orang jahat,
tetapi menjadi sahabat bagi orang jujur.
 
33 Seluruh isi rumah orang jahat berada di bawah kutukan TUHAN,
tetapi rumah tangga orang benar diberkati-Nya.
 
34 TUHAN memandang rendah orang yang menghina orang lain,
tetapi bermurah hati kepada orang yang rendah hati.Yak. 4:6; 1Ptr. 5:5
 
35 Orang bijak akan mendapat kehormatan tanpa mencarinya,
tetapi orang bebal akan bergelimang aib.

*3:13 Hikmat … wawasan Salomo menuliskan ‘hikmat/kebijaksanaan’ bersama dengan beberapa kata pasangan, misalnya ‘wawasan’ di ayat ini, ‘pengetahuan’ di ayat 19-20, ‘kematangan berpikir’ di ayat 21, dan ‘pengertian’ di 4:5. Dalam bahasa Ibrani, struktur pasangan kata di ayat-ayat itu memberi arti bahwa semua aspek yang disebutkan adalah bagian dari kebijaksanaan.

3:18 pohon kehidupan Menurut sejumlah tafsiran, gambaran ‘pohon kehidupan’ diambil dari Kej. 3:22, karena sebagai raja Israel, tentu Salomo terdidik dalam ajaran kitab-kitab Taurat. Namun, ‘pohon kehidupan’ juga merupakan konsep kepercayaan umum di dunia Timur Tengah pada zaman kuno. Diyakini bahwa jika manusia berhasil menemukan pohon kehidupan, lalu memegang atau memakan bagian tertentu dari pohon itu, dia tidak akan mati selamanya. Jadi, ada kemungkinan bahwa Salomo bukan merujuk pada ajaran Taurat melainkan pada filosofi umum pada zamannya. Makna kiasan tersebut dalam Amsal ini bisa diartikan bahwa “Kebijaksanaan begitu berharga hingga bisa dianggap sebanding dengan hidup abadi,” atau “Carilah kebijaksanaan, karena kebahagiaan yang akan dirasakan serupa dengan menemukan pohon kehidupan.” Gambaran ‘pohon kehidupan’ juga digunakan dalam Ams. 11:30, 13:12, dan 15:4.

3:34 Yak. 4:6; 1Ptr. 5:5