25
Lanjutan kumpulan amsal Salomo
Inilah kumpulan amsal Salomo yang ditulis kembali dan disusun oleh para pegawai Hiskia, raja Yehuda.
 
Allah dimuliakan karena kebijakan-Nya amat dalam dan penuh rahasia.
Raja-raja dimuliakan karena kemampuannya menyelidiki dan mengungkapkan hal-hal tersembunyi.
 
Seperti tingginya langit dan dalamnya bumi,
demikianlah pikiran para raja tak dapat diduga.
 
Murnikan dahulu biji-biji perak dalam perapian yang sangat panas,
barulah perak itu siap dibentuk oleh tukang perak.
Demikian juga pemerintahan raja:
Singkirkan dahulu orang jahat dari pemerintahannya,
barulah kekuasaannya akan kokoh karena dia dapat memerintah dengan adil.
 
Jangan menyombongkan diri di hadapan raja,
dan jangan berlagak seperti orang penting di tengah para pembesar.
Karena lebih baik jika orang memanggilmu, “Mari, silakan duduk di tempat terhormat,”
daripada engkau disuruh memberikan tempatmu kepada yang lebih berpangkat. Luk. 14:7-11
 
Apabila engkau berpikir, “Aku baru saja menyaksikan orang itu berbuat kejahatan,”
jangan terburu-buru mengajukan tuntutan ke pengadilan.
Karena bila orang itu bisa membela diri dan engkau kalah dalam perkara,
engkau akan dipermalukan.
 
Apabila engkau bermasalah dengan orang lain, pertama berusahalah menyelesaikannya dengan dia secara empat mata.
Jangan pernah membeberkan isi perbincangan itu kepada orang lain.
10 Karena jika engkau ketahuan membocorkan rahasia orang lain,
nama baikmu rusak dan tak ada yang akan mempercayaimu lagi.
 
11 Nasihat yang tepat pada waktu yang tepat sungguh indah dan berharga,
bagaikan hiasan apel dari emas yang berkilauan di atas piring perak.
 
12 Teguran orang bijak sangat bernilai bagi orang yang bersedia mendengarkannya.
Bagi dia, teguran itu seperti hadiah yang sebanding dengan perhiasan dari emas murni.
 
13 Utusan yang setia memberi kelegaan di hati orang yang mengutusnya,
ibarat hujan rintik yang memberi kesegaran pada musim panas.
 
14 Orang yang menjanjikan hadiah tanpa pernah memberikannya hanya membangkitkan harapan palsu,
seperti angin dan awan mendung namun tidak menurunkan hujan hanya akan mengecewakan petani.
 
15 Untuk meyakinkan seorang pemimpin, lakukanlah dengan kesabaran.
Perkataan yang lemah lembut dapat meluluhkan pendirian sekeras baja.
 
16 Makanlah madu secukupnya.
Makan terlalu banyak hanya akan membuatmu mual dan memuntahkannya.
17 Demikian juga, janganlah terlalu sering datang ke rumah temanmu,
karena dia akan menjadi bosan melihatmu.
 
18 Memberikan kesaksian palsu terhadap sesama sebanding jahatnya
seperti memukul dia dengan pentung atau melukainya dengan pedang atau anak panah.
 
19 Dalam masa kesesakan, berharap pada orang yang tak dapat dipercaya
sama seperti mengunyah makanan dengan gigi yang sakit atau berjalan dengan kaki yang terkilir.
 
20 Menyanyikan lagu gembira bagi orang yang bersusah hati akan menyakitinya,
sama seperti mengambil baju hangatnya pada hari yang dingin
atau menuang cuka pada lukanya.
 
21 Bila musuhmu lapar, berilah dia makan,
dan bila musuhmu haus, berilah dia minum.
22 Karena dengan berbuat baik kepada musuhmu, engkau membuat dia malu,* membuat dia malu Terjemahan harfiahnya adalah ‘menumpukkan bara api di atas kepalanya’. TSI menerjemahkan kiasan itu langsung kepada artinya.
dan TUHAN akan membalas kebaikanmu.
 
23 Seperti awan mendung pasti mendatangkan hujan,
demikianlah mulut yang bergosip pasti menimbulkan kemarahan.
 
24 Lebih baik hidup sendirian di kamar yang sempit
daripada tinggal di rumah besar bersama istri yang suka bertengkar. Ams. 21:9, 19
 
25 Seperti air sejuk bagi orang yang kehausan,
demikianlah kabar baik yang diterima dari tempat yang jauh.
 
26 Seperti mata air yang berlumpur atau sumur yang tercemar,
demikianlah buruknya keadaan orang benar yang terpengaruh untuk mengikuti kelakuan orang jahat.
 
27 Tidak baik terlalu banyak makan madu,
dan tidak baik mengejar kehormatan bagi diri sendiri.
 
28 Orang yang tidak dapat mengendalikan diri
sama seperti kota yang runtuh tembok pertahanannya.

25:7 Luk. 14:7-11

*25:22 membuat dia malu Terjemahan harfiahnya adalah ‘menumpukkan bara api di atas kepalanya’. TSI menerjemahkan kiasan itu langsung kepada artinya.

25:24 Ams. 21:9, 19