Ibrani
1
Pada masa lalu Allah berbicara kepada nenek moyang kita melalui para nabi di berbagai waktu dan dalam banyak cara, di akhir zaman ini Dia sudah berbicara kepada kita melalui Putra-Nya. Allah menunjuk Putra pewaris segalanya, dan menjadikan alam semesta melalui dia. Anak adalah pancaran kemuliaan Allah, dan ekspresi nyata dari karakter sejati-Nya. Dia menopang segalanya dengan perintahnya yang kuat. Ketika Dia sudah menyediakan pembersihan untuk dosa Dia duduk di sebelah kanan Yang Mulia di surga. Dia ditempatkan jauh lebih tinggi dari pada para malaikat karena Dia menerima nama yang lebih besar dari mereka. Allah tidak pernah berkata kepada malaikat mana pun, “Kamu adalah Putraku; hari ini Aku sudah menjadi Ayahmu,” atau “Aku akan menjadi Ayah baginya, dan Dia akan menjadi Putra bagiku.”* Kitab Ibrani penuh dengan kutipan dari Kitab Perjanjian Lama dan kiasan, beberapa darinya tidaklah dikutip secara langsung ataupun dibuat dalam bentuk ringkasan. Itu sebabnya terkadang sulit untuk menentukan sumbernya secara langsung. Kutipan Perjanjian Lama yang cukup jelas akan dituliskan disini. Kutipan-kutipan yang menjadi referensi dari ayat ini adalah: Mazmur 2:7, 2 Samuel 7:4, dan 1 Tawarik 17:13.
Juga, ketika Dia membawa Putra sulung Putra sulung. Istilah ini tidak dimaksudkan waktu ketika Yesus belum datang ke dunia, tapi lebih dipakai sebagai urutan tingkat dibandingkan waktu kejadian.-Nya ke dunia, Dia berkata, “Biarlah semua malaikat Allah menyembah dia.” Mengutip Ulangan 32:43. Mengenai malaikat, dia berkata, “Dia membuat malaikat-malaikatnya seperti angin, dan hamba-hamba-Nya seperti nyala api,”§ Mengutip Mazmur 104:4. tetapi tentang Anak dia berkata, “Tahta-Mu, Allah, bertahan selama-lamanya, dan keadilan adalah tongkat penguasa kerajaanmu. Engkau menyukai apa yang benar, dan membenci apa yang melanggar hukum. Itulah sebabnya Allah, Allahmu, sudah menempatkanmu di atas semua orang dan mengurapi* Mengurapi. Ini adalah praktek di masa kuno dengan cara menuangkan minyak di atas kepala seseorang untuk menunjukkan bahwa dia dipilih untuk tujuan atau posisi khusus yang terhormat. kamu dengan minyak sukacita.” Mengutip Mazmur 45:6-7.
10 “Engkau, Tuhan, meletakkan dasar-dasar bumi pada awalnya. Langit adalah hasil tanganmu. 11 Semua itu akan berakhir, tetapi Engkau akan terus ada. Mereka akan usang seperti pakaian, 12 dan Engkau akan menggulung mereka seperti jubah. Seperti pakaian, mereka akan berubah, tetapi Engkau tidak pernah berubah, dan hidup-Mu tidak pernah berakhir.” Mengutip Mazmur 102:25-27. 13 Tetapi Dia tidak pernah berkata kepada malaikat mana pun, “Duduklah di tangan kanan-Ku sampai Aku menempatkan musuhmu di bawah kakimu.”§ Mengutip Mazmur 110:1. 14 Apa malaikat itu? Mereka adalah makhluk yang melayani, diutus untuk membantu mereka yang akan menerima keselamatan.

*1:5 Kitab Ibrani penuh dengan kutipan dari Kitab Perjanjian Lama dan kiasan, beberapa darinya tidaklah dikutip secara langsung ataupun dibuat dalam bentuk ringkasan. Itu sebabnya terkadang sulit untuk menentukan sumbernya secara langsung. Kutipan Perjanjian Lama yang cukup jelas akan dituliskan disini. Kutipan-kutipan yang menjadi referensi dari ayat ini adalah: Mazmur 2:7, 2 Samuel 7:4, dan 1 Tawarik 17:13.

1:6 Putra sulung. Istilah ini tidak dimaksudkan waktu ketika Yesus belum datang ke dunia, tapi lebih dipakai sebagai urutan tingkat dibandingkan waktu kejadian.

1:6 Mengutip Ulangan 32:43.

§1:7 Mengutip Mazmur 104:4.

*1:9 Mengurapi. Ini adalah praktek di masa kuno dengan cara menuangkan minyak di atas kepala seseorang untuk menunjukkan bahwa dia dipilih untuk tujuan atau posisi khusus yang terhormat.

1:9 Mengutip Mazmur 45:6-7.

1:12 Mengutip Mazmur 102:25-27.

§1:13 Mengutip Mazmur 110:1.