3
Kebenaran yang sejati
Sebagai kesimpulan, teman-teman sekalian, bersukacitalah di dalam Tuhan! Bukanlah suatu beban bagi saya untuk mengulangi segala hal yang sudah saya tuliskan sebelumnya kepada kalian, hal itu agar kalian selalu selamat! Berhati-hatilah terhadap para pekerja yang jahat, tingkah laku mereka seperti anjing! Berhati-hatilah dengan para mutilasi itu!* Paulus menggunakan istilah yang menghina ini untuk merujuk pada mereka yang bersikeras pada sunat fisik. Ia membandingkan hal ini dengan sunat rohani, dengan memperjelas bahwa sunat fisik tidak lagi diperlukan bagi umat Allah. Sebab kitalah yang sesungguhnya sudah disunat, menyembah dengan Roh Allah, menempatkan kepercayaan kita kepada Kristus Yesus. Kita tidak berharap kepada kemampuan manusia — sebab jika ada cara untuk bisa dianggap benar di mata Allah dengan cara manusia, maka saya sendiri pasti akan memiliki kepercayaan diri itu! Jika ada yang berpikir bahwa mereka bisa berbangga dengan cara manusia, maka saya lebih-lebih lagi: Saya disunat pada usia 8 hari, saya seorang Israel asli dari suku Benyamin. Benar-benar seorang Ibrani asli. Mengenai ketaatan hukum saya seorang Farisi; sedangkan untuk mempertahankan agama Yahudi, saya pernah menganiaya orang yang percaya kepada Yesus; dan saya juga sangat taat kepada hukum Taurat, tanpa satu kesalahanpun!
Tetapi dengan cara apa pun hal-hal seperti itu memberi saya sesuatu, saya menganggapnya sebagai kerugian bagi Kristus. Sungguh, saya menganggap semua itu sebagai kerugian untuk setiap keuntungan yang saya dapat dengan mengenal Tuhan saya Kristus Yesus. Saya melepaskan segalanya demi Kristus, dan menganggap semua itu sampah, agar saya bisa mendapatkan Kristus. Saya ingin ditemukan di dalam dia, tidak menjadi benar karena apa yang telah saya lakukan, atau apa yang dituntut oleh hukum, tetapi dibenarkan melalui keyakinan di dalam Kristus, diluruskan oleh Allah melalui kepercayaan kepada-Nya. 10 Saya sungguh-sungguh ingin mengenal Dia, dan kuasa dari kebangkitan Dia — mengambil bagian dalam penderitaan-Nya dan menjadi sama seperti dia dalam kematian-Nya, 11 sehingga saya berharap saya akan menjadi bagian bersama mereka yang dihidupkan kembali dari kematian!
12 Bukan berarti saya sudah mendapatkan semua itu, atau saya sudah sempurna — tetapi saya berlari agar saya dapat memenangkan apa yang telah dimenangkan bagi saya oleh Kristus Yesus. 13 Teman-teman, saya tidak menganggap bahwa saya sudah menang, tetapi inilah satu tujuan saya: meninggalkan apa yang ada di belakang saya, dan berfokus kepada apa yang ada di depan saya. 14 Saya berlari menuju ke garis akhir, seperti seorang pelari yang mengikuti pertandingan, untuk memenangkan hadiah yang sudah dipersiapkan oleh Bapa di Surga melalui Yesus Kristus.
15 Setiap kita yang sudah dewasa secara rohani, haruslah berpikir seperti ini, dan jika kalian memiliki pikiran yang berbeda, maka Allah akan mengungkapkan ini kepada kalian. 16 Kita harus memastikan bahwa kita mengikuti setiap ajaran sesuai dengan pemahaman kita. 17 Teman-teman, ikutilah teladanku seperti yang dilakukan oleh saudara-saudari lainnya, dan contohlah tingkah laku kami dalam hidup sehari-hari.
18 Cara hidup beberapa orang menjadikan mereka sebagai musuh Kristus — seperti yang sudah sering saya katakan kepada kalian sebelumnya, dan terus mengulanginya sekalipun hal ini sangat menyakitkan saya sehingga saya menangis. 19 Akhirnya mereka benar-benar tersesat, sebab yang menjadi “Tuhan” mereka adalah keinginan jasmani mereka dan yang menjadi kebanggaan mereka adalah hal-hal yang memalukan, hanya memikirkan hal-hal yang memuaskan hasrat duniawi mereka. 20 Tetapi kita, karena tanah air kita adalah surga, dan kita menanti-nantikan seorang Juruselamat, yaitu Tuhan Yesus Kristus, yang juga datang dari surga. 21 Dia akan menciptakan kembali tubuh kita yang fana ini menjadi seperti tubuh kemuliaan-Nya dengan kuasa yang olehnya segala sesuatu menjadi taklukan-Nya.

*3:2 Paulus menggunakan istilah yang menghina ini untuk merujuk pada mereka yang bersikeras pada sunat fisik. Ia membandingkan hal ini dengan sunat rohani, dengan memperjelas bahwa sunat fisik tidak lagi diperlukan bagi umat Allah.