Injil Markus
1
Yohanes Pembaptis menyiapkan umat Allah untuk kedatangan Yesus
1-2 Inilah Kabar Baik* tentang Kristus Yesus— Anak Allah. Kejadian ini dimulai seperti yang dulu sudah ditulis oleh Nabi Yesaya dalam bukunya. Yesaya menulis apa yang Allah katakan kepada Anak-Nya seperti ini,
“Perhatikanlah: Aku akan mengutus seorang pemberita lebih dulu, supaya dia menyiapkan jalan sebelum Aku mengutus Engkau.”
“Orang itu akan mengajar dengan suara yang keras di padang gurun,
‘Mari kita menyiapkan diri kita untuk kedatangan Tuhan! Dan marilah kita bersiap-siap untuk bertemu dengan Dia!’ ”§
Lama sesudah itu, orang yang Allah sebutkan itu datang ke padang gurun. Namanya Yohanes. Dia mengajar orang-orang yang datang kepadanya dan berkata, “Kalian masing-masing harus bertobat dari dosa-dosamu supaya Allah mengampuni kamu. Dan untuk menunjukkan bahwa kamu mau terus mengikut Tuhan, datanglah kepada saya supaya saya membaptis kamu.”* Lalu datanglah orang banyak dari seluruh provinsi Yudea dan juga kota Yerusalem kepada Yohanes di Sungai Yordan. Mereka semua mengaku dosa-dosa mereka kepada Allah, lalu Yohanes membaptis mereka di situ. Cara hidup Yohanes seperti cara hidup Nabi Elia pada zaman dulu. Pakaian Yohanes terbuat dari bulu unta dan ikat pinggangnya dari kulit binatang. Dan Yohanes sering makan belalang dan air madu.
Dia juga berkata kepada mereka begini, “Tidak lama lagi akan datang Seorang yang lebih berkuasa dari saya. Sebenarnya saya tidak layak untuk melayani Dia, walaupun hanya tunduk dan membuka tali sandal-Nya. Saya hanya dapat membaptis kalian dengan air, tetapi Dia yang lebih berkuasa dari saya akan membaptis kalian dengan Roh Kudus.”
Yohanes Pembaptis membaptis Yesus
Beberapa waktu kemudian, Yesus datang dari kampung Nazaret di provinsi Galilea. Lalu Yohanes membaptis Dia di Sungai Yordan. 10 Pada waktu Yesus keluar dari air, tiba-tiba Dia melihat langit terbelah dan Roh Allah turun ke atas Dia dalam bentuk burung merpati. 11 Lalu terdengar suara Allah dari surga yang berkata, “Engkau adalah Anak-Ku yang sangat Ku-kasihi, dan Engkau menyenangkan hati-Ku.”
Yesus dicobai oleh iblis
12 Sesudah itu Roh Allah langsung memimpin Yesus ke daerah yang sepi. 13 Empat puluh hari lamanya Yesus tinggal di daerah sepi itu— di mana ada banyak binatang liar. Dan pada waktu itu iblis berulang kali berusaha untuk mencobai Dia, tetapi tidak pernah berhasil. Lalu para malaikat datang melayani Yesus.
Yesus memulai pekerjaan-Nya
14 Sesudah Yohanes Pembaptis dipenjarakan, Yesus pergi ke Galilea dan mulai mengajar Kabar Baik dari Allah di sana. 15 Yesus berkata, “Bertobatlah dan percayalah kepada Kabar Baik, karena sudah dekat waktunya Allah mendirikan kerajaan-Nya di dunia ini.”
16 Waktu Yesus berjalan di pinggir Danau Galilea, Dia melihat dua orang nelayan sedang melemparkan jala mereka ke dalam danau. Mereka adalah Simon— yang juga disebut Petrus, dan adiknya Andreas. 17 Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Mari ikut Aku. Pekerjaan kalian bukan lagi penjala ikan, tetapi Aku akan mengajar kalian untuk menjaring orang-orang supaya mereka menjadi pengikut-Ku.”
18 Pada waktu itu juga mereka langsung meninggalkan jala mereka dan mengikut Yesus. 19-20 Yesus berjalan sedikit dari tempat itu, dan Dia melihat lagi dua orang nelayan yang sedang memperbaiki jala-jala mereka di dalam perahu. Mereka adalah Yakobus dan adiknya, Yohanes— anak-anak dari Zebedeus. Begitu Yesus melihat mereka, Dia langsung memanggil mereka. Pada waktu itu juga mereka meninggalkan Zebedeus dan beberapa anak buahnya, lalu mengikut Yesus.
Yesus mengusir roh jahat dari orang Kapernaum
21 Sesudah itu Yesus dan murid-murid-Nya pergi ke kota Kapernaum. Pada Hari Sabat Dia masuk ke rumah pertemuan orang Yahudi dan mengajar di situ. 22 Semua orang yang mendengarkan ajaran-Nya merasa heran sekali, karena Dia berbicara seperti seorang pemimpin yang mempunyai kuasa untuk memerintah. Ajaran-Nya bukan seperti ajaran para ahli Taurat.
23 Dan tiba-tiba seorang laki-laki yang dikuasai oleh roh jahat masuk dan berteriak, 24 “Hai, Yesus orang Nazaret! Tidak ada urusanmu§ dengan kami! Apakah kamu datang untuk membinasakan kami? Saya sudah tahu siapa kamu! Kamu adalah utusan yang suci dari Allah.” 25 Lalu Yesus langsung membentak roh jahat itu, “Diam! Keluar dari orang ini!” 26 Roh jahat itu mengguncang-guncangkan orang itu dengan keras sekali, lalu keluar dari orang itu sambil berteriak. 27 Semua orang yang melihat kejadian itu menjadi heran sekali lalu berkata satu sama lain begini, “Wah! Luar biasa! Ini suatu ajaran yang baru! Orang ini mempunyai kuasa sehingga roh-roh jahat taat kepadanya.” 28 Lalu berita tentang Yesus tersebar dengan cepat sekali di seluruh provinsi Galilea.
Yesus menyembuhkan banyak orang
29 Waktu Yesus dan keempat murid-Nya keluar dari rumah pertemuan itu, mereka langsung masuk ke rumah Petrus* dan Andreas. Yakobus dan Yohanes juga ikut. 30 Dan ketika mereka masuk, ada orang yang memberitahukan kepada Yesus bahwa ibu mertuanya Petrus sedang berbaring di tempat tidur karena sakit demam. 31 Maka Yesus datang kepadanya dan memegang tangannya, lalu membantunya untuk duduk. Pada waktu itu juga demamnya hilang. Lalu ibu itu bangun dan melayani mereka. 32 Sore harinya, pada waktu hari hampir gelap, orang-orang di kota itu membawa kepada Yesus semua orang yang sakit dan yang dikuasai setan-setan. 33 Hampir semua penduduk kota Kapernaum berkumpul di depan rumah Petrus dan Andreas. 34 Lalu Yesus menyembuhkan mereka dari segala macam penyakitnya. Dia juga mengusir setan-setan yang menguasai banyak orang. Dia tidak mengizinkan setan-setan itu untuk bicara, karena roh-roh itu tahu siapa Dia.
Yesus memberitakan Kabar Baik di provinsi Galilea
35 Besok paginya, waktu hari masih sangat gelap, Yesus bangun dan meninggalkan rumah itu lalu pergi ke daerah yang sepi untuk berdoa. 36 Waktu Petrus dan teman-temannya melihat bahwa Yesus tidak ada di dalam rumah itu, mereka pergi mencari Dia. 37 Sesudah menemukan Dia mereka berkata, “Mari kita pulang, karena semua orang sedang mencari Bapa.”
38 Tetapi Dia menjawab, “Lebih baik kita pergi ke tempat lain, ke kampung-kampung yang ada di daerah ini, supaya Aku bisa mengajar tentang Kabar Baik di situ juga. Karena untuk itulah Aku datang.” 39 Jadi Dia pergi ke semua tempat di provinsi Galilea dan mengajar dalam rumah-rumah pertemuan mereka. Dia juga mengusir banyak setan dari orang-orang.
Yesus menyembuhkan seorang yang menderita penyakit kulit yang menular
40 Pada waktu itu ada seorang yang kena penyakit kulit yang menular.§ Dia datang berlutut di depan Yesus dan berkata, “Kalau Bapa mau, Bapa pasti bisa menyembuhkan saya.”
41 Yesus sangat mengasihani orang itu, jadi Dia menjamahnya* sambil berkata, “Aku mau menyembuhkan kamu. Sembuhlah!” 42 Saat itu juga penyakit kulit orang itu langsung hilang dari orang itu dan dia betul-betul sembuh.
43 Lalu Yesus langsung menyuruh orang itu pergi dan dengan tegas melarang, 44 “Jangan beritahukan kepada siapa pun tentang apa yang terjadi padamu! Pergilah dulu kepada salah satu imam dan tunjukkan badanmu kepadanya. Lalu berikan persembahan kepada Allah, seperti yang sudah diperintahkan oleh Musa kepada setiap orang yang sudah disembuhkan dari penyakit kulit. Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu betul-betul sudah sembuh.”
45 Tetapi orang itu pergi dan menceritakan kejadian itu ke sana kemari. Oleh karena itu, Yesus tidak mau lagi masuk secara terang-terangan ke dalam kota. Jadi Dia dan murid-murid-Nya tinggal di luar kota saja di daerah-daerah yang sepi. Biarpun begitu, orang-orang dari mana saja terus berdatangan kepada-Nya.
1: Mat. 3:1-12; Luk. 3:1-18; Yoh. 1:19-28 * 1:1-2 Kabar Baik Kabar bahwa Allah sudah membuat jalan untuk mengampuni orang berdosa, supaya mereka bisa hidup dengan Dia untuk selama-lamanya. Kabar Baik sering juga diterjemahkan dengan ‘Injil’. 1:1-2 Kristus adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya ‘yang diurapi’. Dalam bahasa Ibrani, istilah yang sama disebut ‘Mesias’. Istilah ini menunjukkan jabatan, seperti kata ‘camat’ atau ‘gubernur’. Pada zaman Perjanjian Lama setiap raja diurapi oleh nabi dengan minyak zaitun sebagai tanda dipilih dan disahkan oleh Allah. Dan setiap imam dan nabi pada zaman itu juga diurapi. Yesus pantas disebut ‘Yang diurapi’ karena Dia mempunyai jabatan sebagai nabi, Raja Agung, dan Imam Agung kita (Ibr. 4-10). Karena beberapa nubuatan dalam buku para nabi dan Mazmur, secara umum pada zaman Yesus orang Yahudi mengetahui arti dari ‘Kristus’ sebagai Raja Penyelamat yang Allah janjikan, yang akan berasal dari keturunan Raja Daud, dan yang akan membebaskan bangsa Israel dari orang-orang yang memusuhinya, mendirikan suatu pemerintahan dengan kuasa Allah, dan memerintah dengan adil. Lihat Yes. 9:5-6, Kej. 3:15; Ul. 18:18-19; Mik. 5:2; Zak. 12:10-14; Mal. 3:1; 4:5-6; Mzm. 2, 16, 22, 40, 110. 1:1-2 Anak Allah Sebelum Yesus dilahirkan ke dunia ini, Allah sudah memberitahukan dalam Mzm. 2:7, “Engkau adalah Anak-Ku. Hari ini Aku mengumumkan bahwa Aku adalah Bapa-Mu.” Penulis Surat Ibrani dalam Perjanjian Baru berkata (di Ibr. 1:5) bahwa ayat itu mengenai Yesus. Dan sebelum kelahiran Yesus, malaikat Gabriel memberitahukan kepada Maria (di Luk. 1:35), “Roh Kudus akan datang kepadamu, dan kuasa Yang Mahatinggi akan datang ke atas kamu, sehingga Anak kudus yang kamu lahirkan itu akan disebut Anak Allah.” Jadi Allah sendiri yang memberitahukan bahwa Yesus adalah Anak-Nya sebelum dilahirkan ke dunia ini, dan kita menyebut-Nya ‘Anak Allah’ sesuai dengan Firman Allah. Dan dari Lukas 1:35, sudah jelas bahwa Maria mengandung Yesus bukan karena berhubungan seks dengan Allah atau laki-laki, tetapi oleh karena kuasa Roh Kudus (Yoh. 4:24). 1:1-2 Mal. 3:1 § 1:3 Kutipan dari Yes. 40:3 Markus mengutip ayat ini dari Septuaginta (LXX) — yaitu terjemahan kuno ke dalam bahasa Yunani, bukan langsung dari teks Ibrani, sehingga ayat yang terdapat dalam Yes. 40:3 tidak persis sama. Para pembaca Yesaya pasal 40 dalam zaman sebelum Kristus membaca ayat ini dengan menyebut TUHAN (yang merujuk ke YHWH), tetapi Markus mengutip ayat ini dengan merujuk kepada Tuhan Yesus— sesuai kutipan di ayat 2 dari Mal. 3:1. * 1:4 membaptis Dalam kebanyakan terjemahan Alkitab kata dasar ‘baptis’ langsung dipinjam dari bahasa Yunani. Artinya adalah mencelupkan atau memasukkan sesuatu sebentar ke dalam air. Sebelum Yohanes Pembaptis memulai pelayanannya, sudah ada golongan-golongan orang Yahudi yang melakukan baptisan sebagai syarat atau simbol agama yang menggambarkan permohonan kepada Allah untuk dibersihkan dari dosa dan minat hidup tanpa berdosa. Untuk kita orang Kristen, baptisan masih mempunyai arti yang sama, tetapi diberi arti yang baru dan lebih dalam lagi. Pertama, baptisan adalah tanda bahwa kita sudah mengambil keputusan untuk mengikut Yesus seumur hidup. Karena Yesus sudah membersihkan kita dari dosa, baptisan juga menunjukkan bahwa kita akan terus berusaha hidup bersih dari dosa dan sesuai kehendak Allah. Dan arti dalam dari baptisan adalah bahwa secara rohani kita sudah dikuburkan bersama Yesus dan sudah ikut dihidupkan kembali bersama Yesus. Berarti sekarang kita menjalani hidup yang baru. Lihat Kis. 2:38; Rom. 6:3-4; Gal. 3:26-28; Kol. 2:12-13. 1:7 melayani Dia … Secara harfiah, “tunduk dan membuka tali sandal-Nya.” Pada zaman Yesus, semua orang memakai sandal yang terbuat dari kulit binatang, sehinga gampang sekali kaki menjadi kotor saat berjalan. Oleh karena itu, waktu tamu masuk ke dalam rumah, biasanya seorang budak atau pembantu ditugaskan untuk membuka tali sandal dan mencuci kaki tamu. Jadi frasa tersebut menggambarkan bahwa Yohanes merasa tidak layak untuk mengambil pekerjaan seperti itu bagi seorang Kristus. 1:11 Mat. 4:1-11; Luk. 4:1-13 1:13 Mat. 4:12-22; Luk. 4:14-15; 5:1-11 1:21 Rumah pertemuan orang Yahudi Dalam bahasa Yunani disebut “sinagoge.” Pada zaman Perjanjian Baru, rumah-rumah pertemuan dipakai untuk pertemuan umum orang Yahudi setempat, dan juga sebagai tempat berdoa dan mendengar Firman Allah. Rumah pertemuan berbeda dari Rumah Allah yang ada di kota Yerusalem— yang juga disebut Bait Allah. Persembahan kurban bakaran hanya dilakukan di Rumah Allah, sedangkan rumah-rumah pertemuan dibangun di setiap kota dan kampung di mana orang Yahudi tinggal. § 1:24 -mu Di ayat ini, kata ganti untuk nama Yesus memakai huruf kecil. Walaupun roh jahat ini tahu bahwa Yesus adalah Anak Allah, dia tidak sesungguhnya menghormati dan tunduk kepada-Nya. Bandingkan Yak. 2:19. 1:28 Mat. 8:14-17; Luk. 4:38-41 * 1:29 Petrus Secara harfiah, ‘Simon’. 1:32 hari hampir gelap Hari Sabat untuk orang Yahudi dimulai dari matahari tenggelam pada hari Jumat, sampai matahari tenggelam pada hari Sabtu. Jadi penduduk di kota itu menunggu sampai Hari Sabat selesai supaya bisa membawa orang-orang sakit kepada Yesus. Dan sebelum matahari turun, ibu mertua Petrus melayani mereka dengan makan siang yang sudah disediakan sebelum Hari Sabat, sebab menurut Hukum Taurat tidak boleh menyalakan api dan memasak pada Hari Sabat. 1:34 tahu siapa Dia Maksudnya bukan bahwa setan-setan tahu nama-Nya ‘Yesus’, tetapi seperti yang terjadi di Markus 5:7, mereka berteriak begini, “Engkau adalah Anak Allah.” Jadi sudah jelas bahwa setan-setan sudah tahu hubungan Yesus dengan Allah. Kalau begitu, kenapa Yesus tidak mau setan-setan menyiarkan berita yang benar itu tentang diri-Nya? Tentu sebabnya adalah bahwa setan-setan tidak cocok menjadi saksi tentang diri-Nya. 1:34 Luk. 4:42-44 1:39 Mat. 8:1-4; Luk. 5:12-16 § 1:40 penyakit kulit yang menular Penyakit kulit yang dimaksudkan tidak sama dengan penyakit yang disebut ‘kusta’ pada zaman sekarang. Menurut Hukum Taurat para penderita penyakit kulit seperti ini dianggap najis. Mereka tidak boleh mendekati orang-orang sehat, tidak boleh masuk ke dalam rumah pertemuan Yahudi, dan harus tinggal di luar kampung atau kota. Lihat Im. 13. * 1:41 menjamah Karena peraturan-peraturan yang ada dalam Hukum Taurat tentang penderita penyakit kulit yang menular, orang sehat jarang menjamah atau bersentuhan dengan mereka. Tetapi dalam ayat ini Yesus menjamah orang sakit ini. Karena memang Dia tahu bahwa orang itu akan sembuh. 1:44 diperintahkan oleh Musa … penyakit kulit Perintah tersebut terdapat dalam Im. 14:1-32. Kalau imam sudah setuju bahwa orang itu sembuh, maka orang itu harus datang kembali dengan membawa dua ekor burung yang masih hidup ke Rumah Allah, supaya seorang imam bisa mengadakan upacara pembersihan dari penyakit kulit. Satu ekor dipotong di atas piring yang penuh dengan air— supaya darahnya tercampur dengan air itu. Lalu imam yang bertugas memercikkan air yang sudah tercampur darah itu kepadanya. (PL tidak menuliskan apa terjadi dengan mayat burung pertama, tetapi kemungkinan besar burung itu dibakar di atas mezbah Tuhan.) Lalu burung yang kedua dicelupkan ke dalam air yang sudah tercampur darah, lalu dilepaskan. Dalam cerita ini Yesus bermaksud bahwa orang yang disembuhkan itu harus pergi ke Rumah Allah di Yerusalem, karena persembahan-persembahan seperti ini tidak dilakukan di rumah-rumah pertemuan di kampung-kampung mereka.