7
Ajaran Yesus tentang menghakimi
“Janganlah menjadikan dirimu hakim atas kesalahan orang lain, supaya Allah tidak menghakimi kamu kalau kamu juga melakukan kesalahan yang sama kepada orang lain. Karena sebagaimana kamu menghakimi orang lain, demikianlah kamu akan dihakimi oleh Allah. Dan seberat hukuman yang kamu berikan kepada orang lain, seberat itulah hukuman yang akan diberikan Allah kepadamu.
3-4 “Jangan menyalahkan orang lain karena kesalahan kecil. Kamu melihat kuman di seberang lautan, tetapi gajah di pelupuk matamu tidak kamu lihat! Dengan sombong kamu ingin memperbaiki kesalahan kecil orang lain tanpa menyadari kesalahanmu sendiri yang lebih besar.* Hai kamu orang munafik! Bereskanlah dahulu kesalahanmu sendiri, sesudah itu barulah kamu bisa melihat dengan jelas dan memperbaiki kesalahan saudaramu.”
Orang-orang yang tidak pantas menerima ajaran rohani
“Janganlah memberikan ajaran yang mengandung hikmat rohani kepada orang yang tidak mengenal Tuhan, karena nanti mereka akan berbalik dan menyerangmu. Dan jangan membagikan pengalaman rohanimu kepada orang yang tidak bisa menghargainya, karena mereka hanya akan mengejeknya.”
Nasihat Yesus untuk bertekun dalam doa
“Teruslah meminta kepada Allah, maka kamu akan menerimanya. Teruslah mencari, maka kamu akan menemukannya. Teruslah mengetuk, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta dengan tekun akan menerima apa yang dia minta. Setiap orang yang mencari dengan tekun akan mendapatkan apa yang dia cari. Dan setiap orang yang terus mengetuk, maka pintu akan dibukakan baginya.
“Kalau anakmu meminta makanan, tidak mungkin kamu memberinya batu. 10 Dan kalau dia minta ikan, tidak mungkin kamu memberinya ular berbisa. 11 Nah, kamu yang jahat pun tahu memberikan yang baik kepada anak-anakmu! Terlebih lagi Bapamu yang di surga. Dia pasti akan memberikan yang baik kepada setiap orang yang meminta kepada-Nya.”
Hukum yang terutama
12 “Inilah inti hukum Taurat dan ajaran para nabi: Perlakukanlah setiap orang sebagaimana kamu sendiri ingin diperlakukan orang lain.”
Jalan ke surga dan jalan ke neraka
13-14 “Untuk menuju hidup yang kekal, masuklah melalui pintu yang sempit dan ikutilah jalan yang sempit itu. Karena gerbang dan jalan menuju neraka besar dan mudah dilewati, dan banyak orang mengikuti jalan itu. Tetapi jalan menuju hidup yang kekal sempit dan sulit dilewati, dan hanya sedikit orang yang mau mencari sampai menemukannya.”
Cara mengenali nabi palsu
15 “Berhati-hatilah terhadap nabi palsu. Mereka seperti serigala berbulu domba. Mereka datang ke persekutuan kalian dan seolah-olah menyampaikan ajaran yang baik, tetapi sebenarnya sangat berbahaya. 16 Kalian bisa mengenali nabi-nabi palsu dari ajaran dan perbuatan mereka. Sebagaimana tumbuhan liar berduri tidak bisa menghasilkan buah anggur atau buah ara, begitu juga orang jahat tidak bisa menghasilkan hal-hal yang baik. 17 Demikianlah setiap pohon yang subur akan menghasilkan buah yang baik, dan setiap pohon yang tidak subur menghasilkan buah yang buruk. 18 Pohon yang subur tidak mungkin menghasilkan buah yang buruk, sebaliknya pohon yang buruk keadaannya tidak mungkin menghasilkan buah yang baik. 19 Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik akan ditebang dan dibakar. 20 Begitu jugalah kalian akan mengenali nabi-nabi palsu dari ajaran dan perbuatan mereka.
21 “Tidak setiap orang yang memanggil-Ku, ‘Tuhan, Penguasaku,’ akan menjadi warga kerajaan Allah.§ Tetapi yang akan menjadi warga kerajaan Allah adalah setiap orang yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. 22 Pada Hari Pengadilan banyak orang akan berkata kepada-Ku, ‘Tuhan Penguasaku, kami sudah bernubuat atas nama-Mu. Kami sudah mengusir setan-setan dan melakukan banyak keajaiban dengan menyebut nama-Mu.’ 23 Tetapi pada waktu itu dengan terus terang Aku akan menjawab mereka, ‘Hai kamu semua yang melakukan kejahatan, pergilah dari hadapan-Ku! Aku tidak pernah menganggap kalian sahabat-Ku.’ ”
Orang bijak dan orang bodoh
24 “Oleh karena itu, setiap orang yang mendengar ajaran-Ku dan melakukannya ibarat orang bijak yang membangun rumah di atas batu yang padat dan sangat besar sebagai fondasinya. 25 Ketika hujan deras turun, lalu banjir dan angin kencang melandanya, rumah itu tetap berdiri tegak karena dibangun di atas batu fondasi yang kuat.
26 “Tetapi setiap orang yang mendengar ajaran-Ku dan tidak melakukannya ibarat orang bodoh yang membangun rumahnya di atas pasir. 27 Ketika hujan deras turun, lalu banjir dan angin kencang melandanya, rumah itu pun roboh dan rusak berat.”
28 Ketika Yesus selesai mengajarkan semuanya itu, orang banyak yang mendengar-Nya terheran-heran akan ajaran-Nya, 29 karena Dia tidak mengajar seperti para ahli Taurat. Dia mengajar dengan kuasa, seperti seorang pemimpin yang mempunyai hak untuk memerintah.
7: Perikop Luk. 6:37-38, 41-42 * 7:3-4 kiasan TSI menyesuaikan kiasan di ayat ini dengan kiasan dari kebudayaan Indonesia. Terjemahan lebih harfiah ayat 3-5: “Kenapa kamu memperhatikan serbuk kayu di mata saudaramu, sedangkan balok kayu di matamu sendiri tidak kamu perhatikan. Dengan sombong kamu berkata kepada saudaramu, ‘Mari saya keluarkan serbuk kayu itu dari matamu,’ sedangkan kamu tidak melihat balok di matamu sendiri. Kamu munafik! Keluarkanlah dulu balok kayu yang ada di matamu sendiri. Sesudah itu barulah kamu bisa melihat dengan jelas untuk dapat mengeluarkan serbuk kayu di mata saudaramu.” 7:6 metafora Secara harfiah: “Jangan memberikan sesuatu yang suci kepada anjing, karena anjing itu akan berbalik menyerangmu. Dan jangan melemparkan mutiaramu kepada babi, karena babi itu akan menginjak-injaknya.” Metafora ini diterjemahkan secara arti di dalam teks. 7:6 Perikop Luk. 11:9-13 7:9 makanan Secara harfiah: roti. Lihat catatan di Mat. 4:4. 7:12 Perikop Luk. 13:24 7:13-14 Perikop Luk. 6:43-44; 13:25-27 § 7:21 kerajaan Allah Secara harfiah: kerajaan surga. Lihat catatan di Mat. 6:33. 7:23 Mzm. 6:8 7:23 Perikop Luk. 6:47-49