3
Kalian orang Galatia, apakah kalian sudah gila? Siapa yang telah menempatkan kalian di bawah mantra? Kematian Yesus Kristus di kayu salib dengan jelas disajikan kepada kalian sehingga kalian dapat melihat! Jadi coba katakan kepada saya — apakah kamu menerima Roh Kudus karena mentaati hukum Taurat? atau dengan menaruh kepercayaan kalian pada apa yang kalian dengar? Kalian benar-benar sudah kehilangan akal! Kalian sudah memulai hidup dalam Roh*Artinya, “Kalian sudah memulai kehidupan sebagai orang percaya.” . Apakah kalian benar-benar berpikir sekarang kalian dapat membuat diri kalian sempurna dengan usahamu sendiri? Apakah kalian mengalami begitu banyak penderitaan tanpa hasil? (Itu benar-benar bukan untuk apa-apa kan?) Izinkan saya bertanya kepada kalian: apakah Allah memberimu Roh-Nya dan melakukan begitu banyak keajaiban karena kalian mentaati hukum Taurat? Atau, apakah karena kalian percaya pada apa yang kalian dengar?
Sama seperti yang terjadi kepada Abraham. Kitab Suci berkata, “Abraham percaya kepada janji Allah dan itu yang membuat dia menjadi orang benar di hadapan Allah”Mengutip Kejadian 15:6.. Karena itu kalian harus tahu bahwa kita yang percaya kepada Allah seperti Abraham, akan disebut sebagai anak-anak Abraham secara rohani. Dalam Kitab Suci diungkapkan bahwa orang-orang bukan Yahudi akan dibenarkan karena percaya penuh kepada Allah. Kabar baik diungkapkan kepada Abraham sebelumnya dengan kata-kata, “Melalui kamu semua bangsa akan diberkati.” Jadi mereka yang percaya pada Allah seperti Abraham, akan diberkati sama seperti Abraham yang percaya kepada Allah. 10 Tetapi semua orang yang membenarkan diri di hadapan Allah dengan mentaati hukum Taurat, Kitab Suci berkata, “Terkutuklah setiap orang yang tidak dengan hati-hati menaati semua perintah yang tertulis di dalam kitab hukum Taurat.” 11 Jadi sudah jelas bahwa tidak ada seorangpun yang dibenarkan di hadapan Allah karena mentaati hukum Taurat, “Tetapi mereka yang dianggap benar oleh Allah, akan hidup dengan percaya penuh kepada Allah.”Mengutip Habakuk 2:4. 12 Ketaatan pada hukum Taurat tidak ada hubungannya dengan mempercayai Allah. Kitab Suci hanya mengatakan, “Kamu akan hidup jika kamu mematuhi semua yang dituntut hukum Taurat.”§Mengutip Imamat 18:5. 13 Kristus sudah menyelamatkan kita dari kutukan hukum Taurat dengan menjadi kutuk*Artinya dengan mengalami penderitaan sebagai konsekuensi dari dosa. Gagasan bahwa kutuk ini diturunkan oleh Allah bukanlah arti dari ayat ini. Dosa itu sendiri yang membawa kutuk (lihat Roma 6:23). bagi kita. Seperti yang dikatakan Kitab Suci, “Terkutuklah setiap orang yang digantung di kayu salib”Mengutip Ulangan 21:23.14 sehingga melalui Kristus Yesus berkat Abraham dapat sampai kepada orang bukan Yahudi juga, dan kita dapat percaya dengan menerima Roh Kudus sesuai dengan janji Allah.
15 Saudara-saudari yang terkasih, inilah contoh dari kehidupan sehari-hari. Jika sebuah kontrak dibuat dan disepakati bersama, ditandatangani dan dimeteraikan, maka tidak ada seorangpun yang dapat membatalkan atau menambahkannya. 16 Sekarang janji-janji itu diberikan kepada Abraham, dan keturunannya.Secara harfiah, “benih”. Lihat Kejadian 12:7 dan 13:15. Tidak dikatakan, “anak-anak” seolah-olah jamak, tetapi tunggal: “dan kepada Anak-Mu,” yang berarti Kristus. 17 Biar saya jelaskan. Hukum, yang datang empat ratus tiga puluh tahun kemudian, tidak membatalkan perjanjian sebelumnya yang dibuat Allah kepada Abraham, janji tidak dapat dibatalkan. 18 Jika warisan itu berasal dari ketaatan kepada hukum Taurat, maka tidak lagi berasal dari janji. Tetapi Allah dengan murah hati memberikannya kepada Abraham melalui janji.
19 Lalu apa gunanya hukum Taurat? Itu ditambahkan untuk menunjukkan pelanggaran kita, sampai keturunan Abraham yang dijanjikan itu datang. Hukum Taurat diberikan melalui Musa sebagai perantara oleh malaikat. 20 Tetapi seorang perantara tidak diperlukan jika hanya ada satu orang yang terlibat. Dan Allah itu satu!§Gagasan di sini adalah hukum Perjanjian lama memerlukan seorang penghubung (Musa). Tapi dalam kasus perjanjian yang dibuat secara langsung kepada Abraham, dan menurut argumentasi yang dibuat Paulus di sini, perjanjian itu secara langsung digenapi dalam diri Yesus Kristus. Dengan cara ini, kata Paulus, janji dan penggenapannya memiliki kuasa di atas Hukum Taurat.
21 Jadi apakah hukum Taurat bertentangan dengan janji Allah? Tentu saja tidak! Karena jika ada hukum Taurat yang bisa memberi kehidupan, maka kita bisa dibenarkan dengan menaatinya. 22 Tetapi Kitab Suci mengatakan kepada kita bahwa kita semua adalah tawanan dosa. Satu-satunya cara kita dapat menerima janji Allah adalah dengan percaya kepada Yesus Kristus. 23 Sebelum kita percaya kepada Yesus, kita tetap berada dalam pengawasan hukum Taurat sampai cara percaya ini terungkap. 24 Hukum Taurat adalah penjaga yang mengawasi kita sampai Kristus datang, sehingga kita bisa dibenarkan dengan percaya kepada Dia. 25 Tetapi sekarang kita sudah percaya kepada Yesus Kristus, jadi kita tidak lagi membutuhkan pengawas seperti itu. 26 Karena kalian semua adalah anak-anak Allah karena kalian percaya kepada Kristus Yesus. 27 Dan kalian semua yang bersatu dan dibaptis dalam Kristus, sudah memiliki karakter Kristus. 28 Tidak ada lagi orang Yahudi atau Yunani, budak atau orang merdeka, laki-laki atau perempuan — kalian semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. 29 Jika kalian adalah milik Kristus, maka kalian adalah anak-anak Abraham, dan kalian adalah ahli waris janji Allah!

*3:3 Artinya, “Kalian sudah memulai kehidupan sebagai orang percaya.”

3:6 Mengutip Kejadian 15:6.

3:11 Mengutip Habakuk 2:4.

§3:12 Mengutip Imamat 18:5.

*3:13 Artinya dengan mengalami penderitaan sebagai konsekuensi dari dosa. Gagasan bahwa kutuk ini diturunkan oleh Allah bukanlah arti dari ayat ini. Dosa itu sendiri yang membawa kutuk (lihat Roma 6:23).

3:13 Mengutip Ulangan 21:23.

3:16 Secara harfiah, “benih”. Lihat Kejadian 12:7 dan 13:15.

§3:20 Gagasan di sini adalah hukum Perjanjian lama memerlukan seorang penghubung (Musa). Tapi dalam kasus perjanjian yang dibuat secara langsung kepada Abraham, dan menurut argumentasi yang dibuat Paulus di sini, perjanjian itu secara langsung digenapi dalam diri Yesus Kristus. Dengan cara ini, kata Paulus, janji dan penggenapannya memiliki kuasa di atas Hukum Taurat.